Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (H.R Muslim) -Riyadhus Shalihin Kitabul Ilmi Al Imam An Nawawi-

Recent Posts

PSB 2013

Penerimaan Santri Baru PESMA Al Mukmin 2013.

Rihlah Dakwah

Rekreasi seusai Idul Adha 1433 H

Outbond Santri TPQ Al Haromain 2013

Outbond Santri TPQ Al Haromain di Bedengan, Kecamatan Dau, Malang

Manasik Haji 1433 H

Sebagai praktek pembelajaran dan penghormatan untuk ibadah jamaah Haji di Tanah Suci.

Gedung Pesantren Mahasiswa Al Mukmin

Jalan Mandalawangi 9 Malang Telp. 0341-561954

Jumat, 17 Oktober 2014

Nasehat Empat Permata

Diawali dari sebuah hadits Rasulullah Saw dalam kitab Nashaihul 'Ibad:

قال  رسول الله صلى الله عليه و سلم : اربعة جواهر في جسم بني آدم يزيلها أربعة أشياء ..أما الجواهر : فالعقل، و الدين، و الحياء،  والعمل الصالح، فالغضب يزيل

العقل،  والحسد يزيل الدين، و الطمع يزيل الحياء، و الغيبة تزيل العمل الصال

Rasulullah saw bersabda: "Ada empat pemata dalam tubuh manusia yang dapat hilang sebab empat hal. Empat permata itu ialah: 1) akal, 2) agama, 3) sifat malu, 4) amala shalih.
Marah-marah (ghadlab) dapat menhilangkan agama, iri dan dengki (hasud) akan menghilangkan agama, serakah (thama') akan menghilangkan sifat malu, dan menggunjing (ghibah) akan menghilangkan amal shalih
." (Kitab Nashaihul Ibad, al-Hidayah, Surabaya: 25)

  
AKAL dan GHADLAB
AKAL
Makhluk Allah diciptakan dengan berbagai macam tingkatan.
1.Malaikat
Malaikat diciptakan Allah hanya memiliki akal, tidak memiliki nafsu dan syahwa. Sehingga perjalanan hidupnya merupakan makrifat Allah dan Ibadah kepada-Nya. Mereka selalu melakukan semua yang diperintahkan Allah dan tidak pernah mendurhakai-Nya.


2.Hewan
Hewan diciptakan Allah hanya memiliki syahwat, sehingga hidupnya hanya sebatas mengikuti keinginan syahwatnya, seperti: makan, minum, dan lain-lain.


3.Syaithan
Syaithan diciptakan Allah hanya memiliki nafsu, sehingga sepanjang hidupnya ia selalu durhaka kepada kepada Allah mengingkari kenikmatan-Nya, tidak mentaati-Nya, hingga berani melawan kehendak-Nya. Disamping tersesat, syaithan juga selalu ingin menyesatkan dan menggoda manusia sekuat tenaga sehingga tidak merasa puas sebelum manusia terjerumus dalam lembah kesesatan, kezhaliman, bahkan kemusyrikan.


Manusia diciptakan Allah memiliki akal, nafsu dan syahwat. Jika diri manusia didominasi oleh akal maka derajatnya akan meningkat seperti malakikat, perjalanan hidupnya seperti perjalanan kehidupan malaikat dan beribadah kepada-Nya. Jika diri manusia dikuasai syahwatnya maka kehidupannya akan seperti kehidupan hewan. Jika diri manusia terpengaruh dengan nafsunya, maka perilakunya seperti syaithan (tersesat dan menyesatkan). Ketika akal manusia dapat menaklukkan nafsunya maka ia akan mendapatkan gelar muttaqin (orang yang bertakwa).

Diriwayatkan dari 'Amr bin Ka'ab dan Abu Hurairah RA bahwasannya merka berdua menghadap kepada Nabi Saw seraya bertanya,
"Siapakah orang yang paling alim?"
"Orang yang berakal", Jawab nabi.
"Siapakah orang yang paling ahli beribadah?", Tanya mereka berdua.
"Orang yang berakal", Jawab nabi
"Siapakah orang yang paling utama?", Tanya mereka lagi.
Nabi Saw menjawab, "Orang yang berakal, setiap sesuatu mempunyai alat, dan alat orang mu'min adalah akal. Setiap kaum memiliki puncak dan puncak para hamba adalah akal".

GHADLAB (MARAH)


Akal yang sangat hebat sebagaimana keterangan di atas akan hilang jika manusia memikili kebiasaan marah. Rasulullah Saw bersabda:


اَلْغََضَبُ يَزِيلُ العَقْل
"Marah dapat menghilangkan akal"

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ [رواه البخاري]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Berilah wasiat kepadaku”. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Janganlah engkau marah”. Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau: “Janganlah engkau marah”.(HR. Imam Bukhari)

AGAMA DAN HASUD

AGAMA
 
Yang dimaksud di sini adalah agama Islam, bukan selainnya, karena Allah telah memilih untuk manusia agama yang diridlai, yaitu agama Islam.


إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإِسْلامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ 

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya"

Agama Islam memiliki tiga amalan:
(1) Islam, (2) Iman, (3) Ihsan.
Dengan kata lain, amalan syariat, amalan thariqat, dan amalan haqiqat.
 
HASUD (IRI DAN DENGKI)
Agama akan hilang karena sifat hasud.
Dari Abu Hurairah Ra, Nabi Saw bersabda :
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ

"Hindarilah sifat hasud karena sesungguhnya sifat hasud itu merusakkan amal kebajikan sebagaimana api memakan kayu bakar" (HR. Imam Abu Daud)

MALU DAN THAMA'
HAYA' (MALU)

Sifat malu akan membawa pada kebaikan, artinya merasa malu melakukan apapun yang telah dilarang oleh Allah dan merasa malu jika mengabaikan apapun yang diperintah Allah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إِلاَّ بِخَيْـرٍ.
Malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan semata-mata.” (Muttafaq ‘alaihi)

Dalam riwayat Muslim disebutkan,

اَلْـحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ.
“Malu itu kebaikan seluruhnya.”
 
THAMA' (SERAKAH)

Sifat haya' yang utama seperti keterangan di atas akan hilang jika seseorang mempunyai sifat thama'. Diantara dalil yang menerangkan thama' :